Rupiah Terangkat ke Rp15.875 Sore Ini

Kaltim, PaFI Indonesia — Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.875 per dolar AS pada Jumat (22/11). Mata uang Garuda naik 55 poin atau plus 0,35 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.911 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

Mata uang Asia bervariasi sore ini. Dolar Hong Kong naik 0,03 persen, dolar Singapura naik 0,13 persen, peso Filipina menguat 0,15 persen, ringgit Malaysia naik 0,02 persen, dan baht Thailand naik 0,26 persen.

Sedangkan yen Jepang minus 0,20 persen, yuan China minus 0,10 persen, dan won Korea Selatan ambruk 0,08 persen.

Mirip, mata uang negara maju bervariasi. Poundsterling Inggris jatuh 0,10 persen, euro Eropa naik 0,19 persen, franc Swiss plus 0,15 persen, dolar Kanada menguat 0,05 persen, dan dolar Australia minus 0,05 persen.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar AS

lantaran investor mengantisipasi pengumuman Bank Sentral China pekan depan.

“Dolar AS sendiri terpantau masih melanjutkan penguatan,” katanya.

Ruang penurunan BI Rate terbatas

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan masih akan ada ruang penurunan suku bunga atau BI Rate ke depan, meski akan terbatas. Penurunan suku bunga BI akan mempertimbangkan rendahnya inflasi serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, melihat perkembangan dinamika global yang bergerak cepat, saat ini fokus BI diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik hingga perekonomian global, dengan perkembangan politik AS pascakemenangan Donald Trump sebagai Presiden.

“Sehingga, arah kebijakan suku bunga BI ke depan akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah

dan prospek inflasi di dalam negeri serta perkembangan data dan dinamika kondisi yang berkembang

dalam mencermati ruang penurunan suku bunga lebih lanjut,” jelas Ibrahim.